Monday, February 4, 2019

Trump Desak Penarikan Pasukan AS Dari Kancah "Perang Tanpa Akhir" Di Afghanistan dan Suriah

Dalam wawancara TV yang disiarkan Ahad, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan ketetapannya untuk menarik pasukan AS keluar dari kancah "perang tanpa akhir" di Suriah dan Afghanistan. Namun, ia mengatakan bahwa pasukan AS akan tetap berada di Iraq untuk mengawasi Iran.


Dalam argumennya, Trump mengungkit tingginya biaya perang berupa darah dan uang setelah perang bertahun-tahun di Afghanistan.

"Sudah waktunya," kata Trump dalam wawancara TV CBS "Face the Nation". "Kita akan lihat apa yang terjadi dengan Taliban. Mereka ingin damai. Mereka capek. Semua orang capek."

Pada hari Kamis, suara Senat AS mayoritas mendukung vote terhadap langkah yang diusulkan senator Mitch McConnell, ketua Senat dari partai mayoritas Republik (partainya Trump) yang menolak penarikan pasukan AS dari negara-negara itu.

Sebaliknya, Trump sepertinya tidak tergoyahkan oleh langkah partai Republik, menekankan bahwa pemulangan pasukan AS adalah "bagian besar" dari janji dia yang menjadikannya terpilih presiden.

Pejabat AS sedang melakukan pembicaraan dengan Taliban di Qatar tentang kerangka kerja negoisasi damai, yang memberikan harapan terhadap diakhirnya konflik panjang 17 tahun di Afghanistan.

Mengenai Suriah, Trump menyatakan bahwa 2000 pasukan AS yang berada di sana akan dipulangkan "dalam satu waktu" tapi ia mengungkit perlunya AS melindungi Israel "dan hal-hal lain yang kita miliki" sehingga membuatnya menunda waktu penarikan, meskipun ia sebelumnya telah mengumumkan akan segera menarik pasukan AS.

Sumber: TRTWorld

No comments:

Post a Comment