Monday, February 4, 2019

Swedia Protes Kebijakan Tidak Manusiawi Rezim China terhadap Muslim Uyghur

Warga Swedia menggelar demonstrasi di depan Kedutaan Besar China di Stockholm pada hari Ahad, 2 Februari 2019. Mereka menentang praktek pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga minoritas Uyghur di Daerah Otonomi Xinjiang yang juga dikenal dengan Turkistan Timur. 
Di tengah udara dingin membeku, sekitar 300 demonstran termasuk diantaranya dari kelompok lembaga swadaya masyarakat meneriakkan slogan dan membentangkan spanduk menuntut agar China menghentikan praktek "kem pendidikan ulang" terhadap ribuan warga Uyghur yang ditangkap dan dipaksa ikut didalamnya.

Ketua Asosiasi Pendidikan Uyghur Swedia Abdullah Kokyar mengatakan bahwa protes ini dilakukan untuk menentang kezaliman China. Aksi ini juga untuk mengenang tragedi Pembantaian Ghulja dimana otoritas China menembaki para demonstran Uyghur yang menuntut kemerdekaan dari China. 

Juru bicara Komunitas Islam Milli Gorus (ICMG) Swedia Huseyin Karaca menyatakan kepada Kantor Berita Anadolu bahwa ICMG mengecam penindasan China terhadap Uyghur dan mendesak negara-negara Muslim dan komunitas internasional untuk melindungi kelompok minoritas.

Pada bulan Agustus lalu, Komite PBB bidang Penghapusan Diskriminasi Ras menyatakan dalam pertemuan di Jenewa bahwa orang-orang Uyghur yang dicurigai memiliki pemahaman politik yang tidak pro-China mereka ditangkapi dan dijebloskan kedalam pusat-pusat pelatihan politik.

Perwakilan PBB menyatakan sedikitnya 3 juta warga Uyghur ditahan tanpa proses hukum. 

Sebelumnya, Pengawas Hak Asasi Manusia (HRW) telah mengumumkan bahwa rezim China melakukan kampanye pelanggaran HAM secara massal dan sistematis terhadap Muslim dari suku-suku minoritas berbahasa Turki di China.

Sumber: YeniSafak

No comments:

Post a Comment